9 MACAM BACAAN SHOLAT IFTIFTAH / ISTIFTAH

 

9  MACAM BACAAN SHOLAT IFTIFTAH / ISTIFTAH


Doa Istiftah 1

Doa istiftah banyak dan beragam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri mengganti-ganti bacaan doa istiftahnya. Terkadang membaca doa yang ini, di kali lain membaca doa yang itu. Ketika shalat fardhu beliau membaca yang satu dan ketika shalat nafilah/sunnah beliau membaca yang lainnya, jug aterkadanga karena akan hajat.

Beberapa doa istiftah yang pernah diamalkan dan diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:

اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اَللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اَللَّهُمَّ اغْسِلْنِيْ مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan air es.

HR. Al-Bukhari no. 744 dan Muslim no. 1353, dari Abu Hurairah.

Rasulullah biasa mengucapkan doa istiftah ini dalam shalat fardhu.

Dalam hadits lain (HR. Al-Bukhari 1/181 dan Muslim 1/419), bagian belakangnya sedikit berbeda:

… بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ

… bits-tsalji wal maa-i wal barod.

… dengan salju, air dan air es.

----------------------------------------------------------------------------------------

Doa Istiftah 2

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلاَ إِلَـٰهَ غَيْرُكَ

Subhaanakallaahumma wa bihamdika, wa tabaarokasmuka, wa ta'aalaa jadduka, wa laa ilaaha ghairuk.

Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu, Maha Berkah akan nama-Mu, Maha Tinggi kekayaan dan kebesaranMu, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau.

HR. Empat penyusun kitab Sunan, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 1/77 dan Shahih Ibnu Majah 1/135.

----------------------------------------------------------------------------------------

Doa Istiftah 3

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ

Alhamdulillaahi hamdan katsiiron thoyyiban mubaarokan fiih.

Segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, baik, lagi berberkah.

HR. Muslim no. 600.

Dari Anas radhiallahu 'anhu dia berkata: "Bahwa seorang laki-laki datang dan masuk shaff (barisan) sementara nafasnya masih terengah-engah, lalu mengucapkan: (doa di atas)." Seusai shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Siapakah diantara kalian yang mengucapkan kalimat tadi?" Para sahabat terdiam. Beliau mengulangi pertanyaannya, "Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi, karena hal itu tidak masalah baginya." Lantas seorang sahabat berujar, "Aku tadi datang, sementara napasku masih terengah-engah, maka kuucapkan kalimat itu (maksudnya pendek dan ringkas)." Beliau bersabda: "Tadi aku melihat dua belas malaikat berebut mengangkat ucapan itu."

----------------------------------------------------------------------------------------

Doa Istiftah 4

اَللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allaahu akbar kabiiroo, wal hamdulillaahi katsiiroo, wa subhaanallaahi bukrataw-wa ashiilaa.

Allah Maha Besar, Segala Puji bagi Allah, pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.

HR. Muslim no. 943.

Dari Ibnu Umar dia berkata, "Ketika kami shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba seseorang mengucapkan: (doa di atas)." Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi?" Seorang sahabat menjawab, "Saya wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Sungguh aku sangat kagum dengan ucapan tadi, sebab pintu-pintu langit dibuka karena kalimat itu." Kata Ibnu Umar, "Maka aku tak pernah lagi meninggalkannya semenjak aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan hal itu."

----------------------------------------------------------------------------------------

Doa Istiftah 5

اَللَّهُ أَكْبَرُ (3×)، ذُو الْمَلَكُوتِ، وَالْجَبَرُوتِ، وَالْكِبْرِيَاءِ، وَالْعَظَمَةِ

Allaahu akbar (3x), dzul malakuuti, wal jabaruuti, wal kibriyaa-i, wal 'azhomah.

Allah Maha Besar (3x), yang memiliki kerajaan besar, kekuasaan, kebesaran, dan keagungan.

HR. Ath Thayalisi 56, Al Baihaqi 2/121-122.

----------------------------------------------------------------------------------------

Doa Istiftah 6

اَللَّهُ أَكْبَرُ (10×)، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (10×)، سُبْحَانَ اللَّهِ (10×)، لاَ إِلَـٰهَ إلاَّ اللَّهُ (10×)، أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ (10×). اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ، وَاهْدِنِيْ، وَارْزُقْنِيْ، وَعَافِنِيْ (10×). اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الضِّيْقِ يَوْمَ الْحِسَابِ (10×)

Allaahu akbar (10x), Alhamdulillaah (10x), Subhanallaah (10x), Laa ilaaha illallaah (10x), Astaghfirullaah (10x). Allaahummaghfir lii, wahdinii, warzuqnii, wa 'aafinii (10x). Allaahumma innii a'uudzu bika minadh-dhiiqi yaumal hisaab (10x).

Allah Maha Besar (10x), Segala puji bagi Allah (10x), Mahasuci Allah (10x), tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah (10x), Aku memohon ampun kepada Allah (10x). Ya Allah, ampunilah aku, berilah petunjuk kepadaku, berilah rezeki kepadaku dan berilah kesehatan kepadaku (10x). Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kesempitan pada hari penghisaban (perhitungan amalan) (10x).

HR. Ahmad 6/143 dan Ath-Thabarani dalam Al-Ausath 62/2, dari Aisyah, dengan sanad yang shahih sebagaimana dalam Ashlu Shifati Shalatin Nabi, 1/267.

Sumber: http://asysyariah.com/shifat-shalat-nabi-bagian-5

----------------------------------------------------------------------------------------

Doa Istiftah 7

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ، حَنِيْفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ، وَنُسُكِيْ، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَبِذَالِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ. أَنْتَ رَبِّيْ وَأَنَا عَبْدُكَ. ظَلَمْتُ نَفْسِيْ وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْلِيْ ذُنُوْبِيْ جَمِيْعًا، إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ. وَاهْدِنِيْ لِأَحْسَنِ اْلأَخْلاَقِ، لاَ يَهْدِيْ لِأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ. وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَيِّئَهَا، لاَ يَصْرِفُ عَنِّيْ سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ. لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ، وَالْخَيْرُ كُلُّهُ بِيَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ. أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ. تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros-samaawaati wal ardhi, haniifan wa maa anaa minal musyrikiin. Inna sholaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaatii lillaahi robbil 'aalamiin, laa syariika lah. Wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin. Allaahumma antal maliku laa ilaaha illaa anta. Anta robbii wa anaa 'abduk. Zholamtu nafsii wa'taroftu bidzanbii. Faghfir lii dzunuubii jamii'an, innahu laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta. Wahdinii li-ahsanil akhlaaqi, laa yahdii li-ahsanihaa illaa anta. Washrif 'annii sayyi-ahaa, laa yashrifu 'annii sayyi-ahaa illaa anta. Labbaika wa sa'daika, walkhoiru kulluhu biyadaika, wasy-syarru laisa ilaik. Anaa bika wa ilaik. Tabaarokta wa ta'aalaita, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi, dengan memegang agama yang lurus dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagiNya. Demikianlah aku diperintah dan aku termasuk orang-orang muslim. Ya Allah, Engkau adalah Raja, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkau Tuhanku dan aku adalah hambaMu. Aku menganiaya diriku, aku mengakui dosaku (yang telah kulakukan). Oleh karena itu ampunilah seluruh dosaku, sesungguhnya tidak akan ada yang mengampuni dosa-dosa, kecuali Engkau. Tunjukkan aku pada akhlak yang terbaik, tidak ada yang bisa menunjukkan kepadanya kecuali Engkau. Hindarkan aku dari akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa menjauhkanku darinya kecuali Engkau. Aku penuhi panggilanMu, aku mohon pertolonganMu, seluruh kebaikan berada di kedua tanganMu, kejelekan tidak dinisbatkan kepadaMu. Aku hidup dengan pertolongan dan rahmatMu, dan kepadaMu (aku kembali). Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi, aku minta ampun dan bertaubat kepadaMu.

HR. Muslim 1/534.

Doa ini biasa dibaca Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wasallam dalam shalat fardhu dan shalat sunnah.

Sumber: Hisnul Muslim dan http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/macam-–-macam-doa-istiftah.html

----------------------------------------------------------------------------------------

Doa Istiftah 8

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ، حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ. إِنَّ صَلَاتِيْ، وَنُسُكِيْ، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، لَا شَرِيْكَ لَهُ. وَبِذَالِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا أَنْتَ. سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ

Wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros-samaawaati wal ardhi, haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna sholaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaatii lillaahi robbil 'aalamiin, laa syariika lah. Wa bidzaalika umirtu wa anaa awwalul muslimiin. Allaahumma antal maliku laa ilaaha illaa anta. Subhaanaka wa bihamdik.

Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi, dengan memegang agama yang lurus, muslim dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagiNya. Demikianlah aku diperintah dan aku termasuk orang-orang yang pertama menjadi muslim. Ya Allah, Engkau adalah Raja, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau. Mahasuci Engkau dan Maha Terpuji.

HR. An Nasa-i, 1/143. Dishahihkan Al Albani dalam Sifatu Shalatin Nabi 1/251.

----------------------------------------------------------------------------------------

Doa Istiftah 8

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ، حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ. إِنَّ صَلَاتِيْ، وَنُسُكِيْ، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، لَا شَرِيْكَ لَهُ. وَبِذَالِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا أَنْتَ. سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ

Wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros-samaawaati wal ardhi, haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna sholaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaatii lillaahi robbil 'aalamiin, laa syariika lah. Wa bidzaalika umirtu wa anaa awwalul muslimiin. Allaahumma antal maliku laa ilaaha illaa anta. Subhaanaka wa bihamdik.

Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi, dengan memegang agama yang lurus, muslim dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagiNya. Demikianlah aku diperintah dan aku termasuk orang-orang yang pertama menjadi muslim. Ya Allah, Engkau adalah Raja, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau. Mahasuci Engkau dan Maha Terpuji.

HR. An Nasa-i, 1/143. Dishahihkan Al Albani dalam Sifatu Shalatin Nabi 1/251.

----------------------------------------------------------------------------------------

Doa Istiftah 9

إِنَّ صَلَاتِيْ، وَنُسُكِيْ، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، لَا شَرِيْكَ لَهُ. وَبِذَالِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ، لَا يَهْدِيْ لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ. وَقِنِيْ سَيِّئَ الْأَعْمَالِ وَسَيِّئَ الْأَخْلَاقِ، لَا يَقِيْ سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ

Inna sholaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaatii lillaahi robbil 'aalamiin, laa syariika lah. Wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin. Allaahummahdinii li-ahsanil a'maali wa ahsanil akhlaaqi, laa yahdii li-ahsanihaa illaa anta. Waqinii sayyi-al a'maali wa sayyi-al akhlaaqi, laa yaqii sayyi-ahaa illaa anta.

Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagiNya. Demikianlah aku diperintah dan aku termasuk orang-orang muslim. Ya Allah, tunjukkan aku pada amal yang terbaik dan akhlak yang terbaik, tidak ada yang bisa menunjukkan kepadanya kecuali Engkau. Jauhkan aku dari amal yang buruk dan akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa menjauhkanku darinya kecuali Engkau.

HR. An Nasa-i 1/141, Ad Daruquthni 112.

1 Comments

Post a Comment
Previous Post Next Post